3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Saya Dewi Hardina Febriani, Calon Guru Penggerak Angkatan 3 dari SDN 09 Delta Pawan Kabupaten Ketapang Kal-Bar. Dalam tulisan kali ini saya akan membahas Aksi Nyata saya dalam program "Kreasi di Galeriku.
A. PERISTIWA (FACT)
Sejak diterapkannya pembelajaran tatap muka terbatas dan pascapembelajaran
jarak jauh selama pandemi covid 19, telah terjadi penurunan semangat belajar
serta kreativitas murid. Penyebabnya yaitu murid lebih banyak menghabiskan
waktunya dengan bermain gadget, kurang diarahkannya kreativitas anak melalui
sebuah wadah, dan terbatasnya waktu belajar di sekolah. Hal ini juga tidak
lepas dari kontrol keluarga, lingkungan tempat tinggal murid, dan peran guru
sebagai pendidik untuk menuntun laku anak sesuai kodratnya. Jika hal ini terus
dibiarkan maka kreativitas murid akan redup dan beberapa fungsi aset sekolah seperti
modal manusia dan modal fisik tidak termaksimalkan untuk kemajuan sekolah. Oleh
karena itu, perlu sebuah program yang dapat membantu meningkatkan keterampilan,
kreativitas, interaksi sosial dan jiwa kepemimpan siswa, salah satunya adalah
Program Kreasi di Galeriku.
Program Kreasi di Galeriku merupakan salah satu bentuk
program kokurikuler pengembangan keterampilan murid untuk membuat prakarya
dimana kegiatan dalam program ini memiliki manfaat untuk menumbuhkan sifat
inovatif dan kreatif,meningkatkan kemampuan motorik halus anak, melatih skill atau
keterampilan sejak kecil agar berguna bagi masa depan, melatih anak sebuah
kesabaran dan berpikir praktis serta menyeimbangkan otak kanan dan kiri.
Program ini sesuai dengan dua karakteristik dari 7 lingkungan yang menumbuh
kembangkan kepemimpinan murid yaitu lingkungan
yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan
bijaksana dan lingkungan yang melatih keterampilan yang di butuhkan
murid dalam proses pencapaian tujuan akademik dan non akademik.
Dalam aksi nyata ini setiap
murid kelas 4-5 akan secara rutin membuat hasil karya dari barang-barang bekas
dimana kegiatan akan dipandu oleh wali kelas masing-masing kemudian kakak kelas
akan menuntun adik kelasnya juga dalam membuat hasil karya. Sebelum memulai
kegiatan, murid diberikan sosialisasi tentang bagaimana pemilihan dan
pengolahan barang bekas. Tidak semua barang bekas dapat diolah menjadi hasil
karya karena ada juga barang bekas yang berbahaya kemudian sebelum digunakan
barang bekas seperti sedotan es,botol air mineral, dan stik es krim harus
dicuci sampai bersih dan dikeringkan terlebih dahulu. Kegiatan dilanjutkan
dengan pemilahan barang-barang bekas seperti sedotan es, bekas botol dan gelas
air mineral, kertas keras dalam dalam selotip yang sudah habis yang sudah
disediakan oleh pihak sekolah. Kemudian murid bekerjasama dalam mencari ide,
menciptakan hasil karya, dan membuka gagasan dalam menghasilkan karya unggulan
sehinggga tumbuh jiwa kepemimpinan murid. Aksi nyata ini dilakukan dengan
alasan sebagai berikut.
1. Minim biaya
karena hampir semua prakarya yang dibuat murid memanfaatkan barang bekas
2. Dapat
mengembangkan kreativitas murid
3.
Membangun interaksi positif antar murid
4.
Menumbuhkan
kemampuan berprikir kritis murid
5.
Menumbuhkan
jiwa kepemimpinan murid
6.
Melatih
kemandirian siswa dalam mencipta karya
Hasil Aksi Nyata yang di
lakukan
Program Kreasi di
Galeriku ini pada dasarnya dirancang sebagai wadah dalam menampung kreativitas
murid untuk mengembangkan kemampuannya dalam berkreasi sesuai dengan bakat
minat dan kemampuan yang dimiliki untuk menghasilkan karya unggulan. Dalam
program ini murid akan membuat hasil karya di sebuah galeri dengan kelas yang
berbeda sehingga memberikan kesempatan murid untuk semakin sering berinteraksi
secara positif dengan teman kelas lain.

Hasil aksi nyata di SDN 09 Delta Pawan selama 4 kali pertemuan ini menunjukan bahwa ada perkembangan dari waktu ke waktu mulai dari proses awal sampai proses menjadikan prakarya yang rapi dan indah. Selain itu interaksi sosial antar siswa juga semakin terjalin, yang awalnya segan dan malu untuk bekerjasama sampai terjadi keakraban antara kakak kelas dan adik kelas. Sebelum dilaksanakan program, para guru dan kepala sekolah mengadakan rapat terlebih dahulu membahas sistematika program. Kemudian Sebelum memulai kegiatan, murid diberikan sosialisasi tentang bagaimana pemilihan dan pengolahan barang bekas. Tidak semua barang bekas dapat diolah menjadi hasil karya karena ada juga barang bekas yang berbahaya kemudian sebelum digunakan barang bekas seperti sedotan es,botol air mineral, dan stik es krim harus dicuci sampai bersih dan dikeringkan terlebih dahulu. Kegiatan akan dipandu oleh wali kelas masing-masing kemudian kakak kelas akan menuntun adik kelasnya juga dalam membuat hasil karya.
B.PERASAAN (FEELING)
Pada saat merencanakan aksi nyata program yang berdampak pada murid ini saya
merasa tertantang karena program ini harus menekankan pada aspek dampak
langsung pada diri murid misalnya mengembangkan
keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana dan melatih
keterampilan yang dibutuhkan murid guna mengembangkan kemampuan
kepemimpinan yang akan menjadi bekal murid untuk kehidupan yang lebih baik
sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Perasaan saat program ini terlaksana tentunya bahagia
dan juga optimis dengan pencapaian program yang sudah berjalan, terlaksananya
program ini tidak terlepas dari kolaborasi semua pemangku kepentingan terutama murid
yang sangat antusias terlibat dalam program kreasi di galeriku ,guru
piket dan wali kelas yang mengkoordinir kegiatan. Saya pun bertambah
antusias terlibat dalam program kreasi di galeriku baik dari murid dan seluruh
pemangku kepentingan di sekolah. Dengan respon yang baik dari warga sekolah
terutama murid membuat saya ingin terus terlibat dalam pengelolaan program ini
agar lebih baik lagi ke depannya dan dengan harapan dapat terus berkelanjutan.
C.PEMBELAJARAN (
FINDING) YANG DI DAPAT DARI PELAKSANAAN AKSI NYATA.
Dalam aksi nyata ini, pembelajaran yang di dapatkan yaitu
terwujudnya kepemimpinan murid dalam keterampilan untuk meningkatkan minat,
bakat, interaksi sosial yang positif serta jiwa kepemimpinan, terwujudnya
karakter murid yang memiliki pengetahuan dari sumber – sumber informasi yang
diperoleh dan menjadikan murid percaya diri dan mengekspresikan bakat maupun
potensinya pada akhirnya besar harapan saya bahwa program ini akan bisa
mewujudkan profil pelajar pancasila.
Dari aksi nyata ini saya mendapatkan banyak pelajaran
penting, yaitu bagiamana saya menyusun dan mengelola sebuah program yang
berdampak pada murid dengan pemetaan aset. Selain itu saya menyadari pentingnya
kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk suksesnya program ini. Saya juga
belajar bahwa peran guru tidak terbatas pada pembelajaran di dalam kelas saja, namun
harus peduli dan ikut terlibat dalam mengelola program yang berdampak pada
murid .
D. PENERPAN KEDEPAN (FUTURE) RENCANA
PERBAIKAN UNTUK PELKASANAAN DI MASA DEPAN
Recana perbaikan ke depan yaitu lebih
mengaktifkan kembali kegiatan kokurikuler di lingkungan sekolah untuk
memberikan bimbingan dan menjadi wadah pengembangan minat dan bakat anak selain
itu kedepannya perlu pemberian apresiasi berupa reward kepada murid
yang memiliki prestasi non akademik sebagai bentuk dukungan untuk menambah
semangat anak menampilkan kreatifitas. Peningkatan kolaborasi seluruh warga sekolah
juga dibutuhkan agar program dapat berjalan sesuai apa yang kita inginkan.
Selain itu juga diperlukan koordinasi yang baik untuk menjaga dan merawat hasil
karya murid di galeri edukasi sekolah.
Demikian aksi nyata modul 3.3.a.10 pengelolaan program yang berdampak pada murid, semoga bermanfaat. Terima kasih
.jpeg)





.jpeg)



Sebuah program yang kreatif, inovatif, dan sangat menginspirasi menginspirasi. Teruskan buu
ReplyDelete